
Shraddha Kapoor Diboikot Dharma & YRF: Fakta atau Strategi Industri?
Industri Bollywood kembali dihebohkan dengan kabar mengejutkan: Shraddha Kapoor dikabarkan telah diboikot oleh dua rumah produksi terbesar di India — Dharma Productions dan Yash Raj Films (YRF). Kedua studio yang dikenal sebagai tempat lahirnya bintang-bintang besar ini tampaknya menutup pintu untuk sang aktris dalam beberapa tahun terakhir.
Tentu saja, hal ini memicu spekulasi: Apakah benar Shraddha Kapoor sudah tidak diinginkan oleh Karan Johar dan Aditya Chopra? Atau ada alasan tersembunyi di balik "penghilangan" ini?
Alasan di Balik Boikot Shraddha Kapoor
Menurut sumber dalam industri, akar masalahnya bisa dilacak ke masa lalu — di mana Shraddha disebut telah menolak beberapa proyek besar dari kedua rumah produksi tersebut. Penolakan itu kabarnya disebabkan oleh alasan ketidakcocokan naskah dan jadwal yang bentrok.
Namun, dalam dunia film Bollywood yang sangat bergantung pada relasi dan loyalitas, penolakan terhadap nama-nama besar seperti Johar dan Chopra sering kali dianggap sebagai tindakan yang berani—bahkan bisa berakibat panjang.
“Dalam Bollywood, hubungan adalah segalanya. Menolak proyek dari Dharma atau YRF bisa disalahartikan sebagai sikap tidak kooperatif,” ujar seorang analis industri film.
Faktor Lain: Pilihan Karier Shraddha yang Independen
Shraddha juga dikenal memilih proyek secara selektif dan bekerja dengan berbagai sutradara serta rumah produksi di luar lingkaran besar. Ini dinilai sebagai langkah berani, namun juga berisiko di industri yang mengutamakan "kelompok dalam".
Dharma dan YRF selama ini membangun reputasi dengan menjaga kolaborasi jangka panjang dengan aktor-aktor tertentu. Maka, ketika Shraddha memilih jalur berbeda, jarak profesional pun mungkin mulai tumbuh.
Namun, Shraddha Masih Bersinar
Meski dikabarkan diboikot, Shraddha Kapoor tetap menjadi salah satu aktris paling dicintai di India. Ia masih aktif membintangi film-film yang sukses secara komersial dan mempertahankan basis penggemar fanatik.
Jadi, apakah ini benar-benar boikot atau hanya jeda alami dalam kolaborasi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar