Dulu Seksi di Jism, Kini Dicibir Gemuk! Bipasha Basu Ungkap Fakta Mengejutkan Setelah Melahirkan
Kenaikan berat badan pasca melahirkan sering kali menjadi sumber kecemasan dan depresi bagi para ibu baru. Terlebih lagi jika sang ibu pernah menjadi ikon glamor di industri hiburan. Itulah yang dialami oleh aktris Bollywood, Bipasha Basu, yang dulunya dikenal sebagai simbol seks melalui peran beraninya di film Jism dan tarian ikoniknya dalam lagu Beedi Jalaile dari film Omkara.
Setelah melahirkan putri pertamanya, Devi, pada November 2022, Bipasha mengalami kenaikan berat badan seperti halnya wanita pada umumnya. Namun, tantangan yang ia hadapi bukan hanya soal bentuk tubuh. Dalam sebuah wawancara, Bipasha secara terbuka mengungkapkan bahwa Devi terlahir dengan dua lubang di jantungnya. Hal ini membuat fokus utama Bipasha dan suaminya, Karan Singh Grover, adalah kesehatan sang anak, bukan penampilan.
Prioritas Seorang Ibu: Bukan Sekadar Tampil Sempurna
Tekanan yang dihadapi oleh selebriti wanita untuk segera "kembali langsing" setelah melahirkan sangatlah tidak manusiawi. Meskipun berada di dunia hiburan dan pernah menjadi pujaan publik karena kecantikannya, Bipasha menegaskan bahwa dirinya, pertama-tama, adalah seorang ibu.
Dalam budaya yang masih sering memuja standar kecantikan tidak realistis, selebriti seperti Bipasha kerap menjadi korban body shaming. Mereka ditekan untuk kembali tampil sempurna dalam waktu singkat, seakan-akan peran sebagai ibu tidak boleh mengubah penampilan mereka sedikit pun. Padahal, setiap wanita berhak mengambil waktu untuk berdamai dengan tubuhnya sendiri setelah melahirkan.
Ketika Body Shaming Mengabaikan Kesehatan Mental
Fat shaming yang diterima para selebriti tidak hanya menyakitkan secara emosional, tetapi juga bisa berdampak pada kesehatan mental mereka. Rasa bersalah karena lebih memilih menjadi ibu yang hadir secara penuh ketimbang menjaga bentuk tubuh, adalah tekanan sosial yang sangat tidak adil. Bipasha berani melawan narasi ini dan berbicara dengan jujur soal perjuangan fisiknya maupun emosionalnya sebagai ibu baru.
Dukungan Dibanding Kritik
Kisah Bipasha Basu menjadi pengingat penting bahwa masyarakat perlu lebih banyak memberikan dukungan ketimbang kritik terhadap para ibu, termasuk mereka yang dikenal publik. Setiap wanita punya perjalanan masing-masing dalam menyambut dan merawat kehidupan baru. Menghormati pilihan dan prioritas mereka adalah bentuk empati yang seharusnya kita junjung tinggi.
Bipasha Basu pasca melahirkan adalah potret seorang perempuan yang kuat, yang memilih hadir untuk anaknya di tengah tekanan publik tentang standar kecantikan. Semoga kisah ini bisa menginspirasi lebih banyak ibu untuk mencintai tubuhnya, dan berani mengatakan bahwa menjadi ibu jauh lebih penting daripada sekadar tampil sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar